Jumat, 24 Februari 2017

Makalah Filsafat dan Teori Pendidikan


MAKALAH
Filsafat dan teori pendidikan

DI SUSUN OLEH:
HANDAYANI
SELMA RIYANTI
SRI UTAMI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Dosen / Asisten pembimbing : Aliyansyah,M.Pd / Dede Hidayat,S.Pd.I,M.Pd

lambang stit.png

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
SYARIF  ABDURRAHMAN
SINGKAWANG
2014 – 2015

 
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah swt ,karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah sehingga makalah ini selesai tersusun. Solawat dan salam, semoga selalu dilimpahkan kepada nabi akhir zaman, Muhammad saw,kepada keluarganya dan para sahabatnya ,amin.
Makalah ini saya tujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam. Saya berharap dengan tersusunnya makalah ini kita dapat mengetahui tentang makna filsafat dan teori pendidikan,serta hubungan antara keduanya.
Terima kasih kepada bapak Aliyansyah,M.Pd dan Dede Hidayat sebagai dosen yang memberikan tugas makalah Filsafat Pendidikan Islam. Semoga dengan adanya tugas ini akan menambah ilmu dan wawasan kita , serta memberikan manfaat untuk di masa yang akan datang.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan.Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan teman-teman mahasiswa, atau siapa saja. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

Singkawang,  2 Oktober 2015
                                                                                                   Penyusun

                                                                                                  Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................         i
DAFTAR ISI....................................................................................................          ii
BAB I : PENDAHULUAN                                                                             
A.  Latar Belakang............................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.  Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A.  Memahami Filsafat...................................................................................... 2
B.  Teori Pendidikan.......................................................................................... 3
C.  Hubungan  antara Filsafat dengan Teori Pendidikan...................................          5
BAB III : PENUTUP
A.  Kesimpulan.................................................................................................. 7
B.  Saran.............................................................................................................         7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................         8



 
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
          Sebagaimana kita ketahui, pendidikan merupakan suatu proses untuk mencari, mempraktekkan ,dan mentransfer suatu ilmu. Dalam dunia pendidikan kita menemukan dan menghadapi berbagai masalah pendidikan. Tidak semua masalah pendidikan dapat kita selesaikan hanya dengan metode-metode ilmiah, namun kita juga memerlukan analisa filsafat sebagai upaya manusia dengan akalnya untuk memahami, mendalami, dan memecahkan suatu masalah pendidikan dengan hakikat yang sebenarnya.
Berdasarkan uraian tersebut , perlu digali dan diteliti lebih dalam lagi hubungan antara filsafat dengan pendidikan . Oleh karena itu, kami akan menguraikan dalam makalah ini tentang bagaimana interaksi atau hubungan pendikan dengan filsafat.
B.  Rumusan Masalah
1.    Apa makna dari filsafat?
2.    Bagaimana konsep atau teori pendidikan ?
3.    Apa hubungan antara filsafat dan teori pendidikan ?
C.  Tujuan
1.    Agar mahasiswa mengetahui makna dari filsafat.
2.    Agar mahasiswa mengetahui teori-teori pendidikan.
3.    Agar mahasiswa mengetahui hubungan antara filsafat dan teori pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Memahami Filsafat
          Kata filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata philosophia. Philo atau philein berarti cinta,sophia berarti pengetahuan, kebijaksanaan.[1] Filsafat merupakan sebuah disiplin ilmu yang terkait dengan perihal kebijaksanaan. Kebijaksanaan merupakan titik ideal dalam kehidupan manusia, karena ia dapat menjadikan manusia untuk bersikap dan bertindak atas dasar pertimbangan kemanusiaan yang tinggi bukan asal bertindak sebagaimana yang biasa dilakukan manusia. Kebijaksanaan tidaklah dapat dicapai dengan jalan biasa, ia memerlukan langkah-langkah tertentu,khusus dan istimewa.
          Pengertian filsafat menurut Al-farabi, ahli filsafat Islam :
العلم با ا لموجو دا ت بما هي مو جو ده
“Ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya”[2]
          Filsafat mencakup 4 persoalan,yaitu :
a.    Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
b.    Apa yang boleh kita kerjakan? (dijawab oleh Etika)
c.    Sampai dimana harapan kita? (dijawab oleh Agama)
d.   Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh Antropologi)`[3]
          Dalam islam, filsafat mendapat tempat yang layak dan sama sekali tidak bertentangan secara prinsip dengan ajaran-ajaran islam. Bahkan sebaliknya, Al-quran secara tegas memberi kemungkinan-kemungkinan bagi pemikiran-pemikiran filosofis itu. Ayat-ayat Al-quran yang menyuruh manusia menggunakan fikirannya dengan menjadikan alam semesta sebagai objek fikirannya, disamping mendorong timbulnya ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk kemakmuran hidup manusia, juga merangsang munculnya pemikiran-pemikiran filosofis dalam islam.
   3
 
          Ada hal yang menjadi ajang perdebatan di kalangan kaum muslimin sejak mereka mengenal filsafat dari yunani itu. Yaitu tentang kebenaran filsafat jika dibandingkan dengan wahyu. Islam memang mengajarkan bahwa kebenaran yang hakiki hanyalah berasal dari Tuhan dan apapun yang berasal dari Tuhan adalah kebenaran yang pasti. Salah satu ayat Al-quran yang menjelaskannya yaitu QS.Ali imran(3):60. Akan tetapi filsafat juga dianggap dapat membawa kepada kebenaran, maka islam mengakui bahwa selain kebenaran hakiki, masih ada lagi kebenaran yang tidak bersifat absolut, yaitu kebenaran yang dicapai sebagai hasil usaha akal budi manusia. Akal adalah anugerah dari Allah swt kepada manusia. Maka sewajarnyalah kalau akal mampu pula mencapai kebenaran, walaupun kebenaran yang dicapainya itu hanyalah dalam taraf yang relatif atau nisbi. Oleh sebab itu jika kebenaran yang nisbi itu tidak bertentangan dengan isi ajaran islam, maka kebenaran itu dapat saja digunakan dalam kehidupan.
B.  Teori Pendidikan

 
          Teori pendidikan merupakan landasan dalam pengembangan praktik pendidikan. Setiap pengembangan teori pendidikan yang mantap akan harus memiliki anggapan dasar berupa konsep tertentu tentang hakikat individualitas peserta didik, hubungannya dengan masyarakat, serta tujuan akhir kehidupan   insani.
        4
          Tujuan hidup yang mulia hendaknya mengilhami kegiatan insan dalam segala bidang, lebih-lebih dalam dunia pendidikan yang bertugas untuk membina kata hati dan intelek manusia.[4]
          Al-quran memberikan pandangan yang mengacu pada kehidupan dunia ini sehingga dasar-dasarnya harus memberi petunjuk kepada pendidikan islam. Teori pendidikan hendaknya berasal dari Al-quran, sehingga teorinya mempunyai ketepatan. Karena ayat Al-quran bukanlah untuk waktu yang terbatas melainkan untuk waktu jangka panjang tanpa batas. Semua asas-asas yang tidak sesuai dengan ajaran islam harus ditinggalkan.
          Dalam surah Al-qalam ayat 2-5,merupakan sebuah bujukan atau hiburan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw, sehingga beliau tetap optimis untuk menegakkan kebenaran. Dilihat dari prosesnya, ayat tersebut merupakan contoh pembelajaran dari Allah swt sebagai pendidik kepada yang terdidik Nabi Muhammad saw. Sebagaimana sabda nabi yang diriwayatkan oleh  al-Asakari dan Ibnu As-Samani bahwa beliau bersabda :
Allah telah mendidikku,maka Allah membaguskan pendidikannya[5]
          Dari QS.al-qalam ayat 2-5 tersebut kita dapat mengambil pelajaran yang dapat dijadikan sebagai landasan atau teori dalam pendidikan. Yaitu yang harus dimiliki oleh seorang pendidik ialah harus bisa membimbing dan selalu memberikan semangat dan motivasi untuk peserta didiknya. Untuk peserta didik juga harus memiliki sikap tanggung jawab, keberanian,kesabaran, dan tetap optimis.
 5
 
Menurut Nana S.Sukmadinata (1997), teori pendidikan ini dibagi menjadi empat, yaitu pendidikan klasik, pendidikan personal,teknologi pendidikan, pendidikan interaksional.
  5
 
 Dimana masing-masing teori tersebut memiliki pandangan masing terhadap konsep-konsep atau teori pendidikan dan memiliki model kurikulum yang berbeda pula. Namun tujuan akhirnya tetap sama yaitu membentuk manusia yang cerdas dan tanggap atau kritis dalam menghadapi berbagai masalah,terutama masalah sosial.
C.  Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan.   
          Hubungan antara filsafat dan teori pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai.

 
Tidak semua masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah semata-mata. Banyak diantara masalah-masalah kependidikan tersebut yang merupakan pertanyaan-pertanyaan filosofis, analisa filsafat terhadap masalah-masalah pendidikan tersebut, dengan berbagai cara pendekatannya, akan dapat menghasilkan pandangan-pandangan tertentu mengenai masalah-masalah kependidikan tersebut. Dan atas dasar itu teori-teori pendidikan bisa disusun secara sistematis. Disamping itu jawaban-jawaban yang telah di kemukakan oleh jenis dan aliran filsafat tertentu sepanjang sejarah terhadap problematika kehidupan yang dihadapinya menunjukkan pandangan-pandangan tertentu yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori pendidikan.
  6
 
          Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat dan teori pendidikan itu sangat erat kaitannya. Yaitu filsafat sebagai petunjuk dan teori pendidikan sebagai seseuatu yang menjalankan petunjuk tersebut.   
         
         

 
         
         












 







BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
  Filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat  merupakan ilmu  yang mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal sehat dengan  adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan/kesulitan. Sedangkan pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai tujuan, seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi  dan  terbentuknya kepribadian muslim.
          Jadi filsafat dan pendidikan ini  saling berhubungan. Keduanya menjadi arah, dasar, dan pedomam suatu kehidupan. Filsafat sebagai petunjuk dan teori pendidikan sebagai seseuatu yang menjalankan petunjuk tersebut.
          Dan dalam Islam juga mengakui tentang kebenaran filsafat, karena Allah swt telah memerintahkan sendiri agar kita berfilsafat, yaitu memikirkan tentang alam semesta yang diciptakan Allah swt ini. Namun , filsafat tidak mutlak mencapai kebenaran jika hal tersebut bertentangan dengan wahyu.
B.  Saran
          Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam mempelajafi filsafat. Dan makalah ini juga diharapkan dapat menumbuhkan suatu motivasi dan sikap hidup yang lebih bermakna dalam menghadapi tantangan masa depan, yang penuh dengan jiwa optimis


DAFTAR PUSTAKA
Drs.Rizal Muntasyir M.Hum,Drs.Misnal Munir M.Hum.2000.Filsafat Ilmu.Yogyakarta:Pustaka Pelajar
K.G.Saiyidain,B.A.,M.Ed ,(Ledds).1981.Percikan Filsafat Iqbal Mengenai Pendidikan.Bandung : cv.Diponegoro
Prof.Dr.H.M.Rasjidi,Drs.H.Harifuddin Cavvidu.1984.Islam Untuk Disiplin Ilmu Filsafat.Jakarta:Bulan Bintang







[1] Islam untuk Disiplin ilmu Filsafat,Hal.84
[2] Islam untuk Disiplin Ilmu Filsafat,Hal.85
[3] (Menurut Immanuel Kant ,dikutip oleh DR.Abu Hanifah). Islam untuk Disiplin ilmu Filsafat,Hal.85
[4] Filsafat Iqbal mengenai pendidikan. Hal.99
[5] Hadits ini sanadnya terdapat kelemahan, tapi maknanya shahih